komik naburo terjejer di rak toko buku |
Mungkin beberapa orang pernah mendengar judul –judul cergam ini,
Naburo, Ben12, One Peace. Saya bukan
salah tulis, namun judul-judul yang memiripi komik manga dan amerika terkenal
itu memang ada, dan diterbitkan. Ya, diterbitkan!
Cergam-cergam yang jelas-jelas mengambil karakter dan cerita
dari komik yang sudah ada ini jelas melanggar hak cipta dari pengarangnya, dan
terlebih lagi gambarnya pun mengambil dari panel komik lain. Contohnya naburo yang mencomot sana-sini, dan
menyunting gambar terang-terangan dari komik naruto, dan slam dunk. Walaupun demikian banyak cacat, komik-komik bajakan ini tetap dapat melenggang dengan santainya di rak-rak toko buku besar di berbagai kota.
Beberapa orang mungkin emosi karena Indonesia jadi kehilangan muka di mata dunia. Namun fenomena yang terjadi ini tak lepas hukum aksi-reaksi dari penerbitan cergam kita. Penerbitan komik di Indonesia seringkali menutup diri terhadap cergamis lokal yang hendak menerbitkan karyanya, tenrunya dikarenakan kualitas cergam kita masih susah mengejar hasil industri komik sebesar Jepang, Eropa, dan Amerika yang mendominasi pasar dalam negeri.
Dan tentunya kita harus memaklumi, di era cergamis generasi
baru, kita sangat kekurangan pasokan cergam sehingga cergamis muda yang masih
tahap belajar sangat mungkin meniru komik impor dari luar yang populer dan
kekurangan kemampuan untuk meramunya menjadi sesuatu yang berbeda dan unik. Pada jaman 1970-an pun cergam lokal juga tidak luput dari penjiplakan, ambil saja laba-laba merah dengan spiderman, kapten mar dengan batman, dan banyak lainnya. Di samping
itu muncul penerbit asal-asalan yang mau menerima cergam setengah jadi, yang
tentunya menggiurkan bagi cergamis muda yang kesulitan mencari penerbit
sungguhan yang mau menerima karyanya.
Dari fenomena ini mari kita semua belajar, dari penerbit
agar lebih terbuka terhadap karaya lokal, dari pembaca agar senantiasa
mendukung cergamis baik yang amatir maupun profesional, dan dari cergamis mari
selalu berusaha menekan kemampuan diri sejauh mungkin dan mampu menyadur
referensi dengan baik.
0 komentar:
Post a Comment