Kover AKDD |
Penerbit: Gradien Mediatama
Cerita: Dewi ‘Dedew’ Rieka
Gambar: K.Jati
Sebelumnya saya ingatkan dulu, bagi yang belum
membaca, review ini mengandung beberapa spoiler. Selain itu saya berusaha
mereview se-obyektif mungkin, kalau ada ketidaksetujuan mari kita bicarakan.
Beberapa orang mungkin mengenal Novel perlit (pesonal literature) berjudul
Anak Kos Dodol karangan Dedew, beberapa mungkin tidak, termasuk saya yang masuk
dalam golongan not-so-novel-holic. Namun paduan antara novelis dan cergamis
ternyata memang cocok, contohnya adalah komik Anak Kos Dodol Dikomikin yang
keren ini! Langsung saja mari kita bedah buku satu ini.
ART
Dari buku 1 sampai 3, ilustrasi kovernya lumayan bagus, adanya teknik
Die-cutting yang unik di buku pertama, namun selebihnya tidak ada yang spesial.
Malah awalnya saya mengira kover komik ini terlalu mirip novel teenlit.
Cukup dengan kover, begitu masuk isinya, saya langsung dibuat kagum, wah,
dan melongo. Artworknya rapi dan indah, serta gaya gambar K.Jati simple dan
enak dilihat. Bukan hanya itu saja! Ekspresi dari karakter-karakternya
digambarkan dengan berani dan kocak. Segala emosi dan gestur seram, ketakutan,
tolol, benar-benar disajikan ekspresif.
Soal setting pun digambarkan dengan cukup baik, saya bisa merasakan suasana
kos, kampus, kota Jogja, Magelang, di setiap panelnya. Soal kekonsistenan, juga
tidak ada sindrom terjun bebasnya kualitas artwork dari halaman awal sampai
akhir.
Simplenya satu kata, Keren!
STORY
Soal cerita, bagi saya yang belum pernah membaca novelnya, saya salut dengan
K.Jati yang mampu mengadaptasi cerita novelnya dengan cukup baik.
Inti ceritanya tentang pengalaman kehidupan Dewi ngekos di Jogjakarta sebagai
mahasiswa dengan teman-teman Kosnya yang cewek semua dan sangat dodol. Cerita yang
simple ini disajikan dengan baik oleh K.jati. Bab-bab cerita diambil dan
disusun dengan sesuai. Dan yang paling penting, mampu membuat saya ikut dodol.
CHARACTER
Karakter utama dari cerita komik ini tentunya adalah Dewi, sebagai sang penulis dan pemilik pengalaman ngekos dengan
teman-teman dodolnya. Jujur, karakter dari komik ini banyak, dan susah saya
ingat karena banyaknya kemiripan fisik.
Namun tiap karakter ini unik dan terasa hidup, Seperti Dewi yang dodol, Elsa yang
nakal tapi jenius, Sarah yang playgirl. Pendalaman emosi dan sifat tiap
karakter sangat terbangun hanya dengan membaca satu jilid saja. Excellent!
PLOT
Story telling dari ketiga jilid komik ini sangat mudah diikuti dan
enjoyable, alur ceritanya menyenangkan.
Kekurangannya ada pada buku 3 yang agak mengecewakan saya. AKDD3 tidak menjawab
akhir dari AKDD 2 yang berakhir dengan open ending. Jadi komik ini terkesan
hanya sebagai sarana pengadaptasian cerita novel saja tanpa ada kesan bahwa itu
komik serial.
OVERALL
85/100
Hebat! Ketiga jilid komik ini sangat asik dibaca
berulang-ulang. Walaupun ada kekurangan dari beberapa sisi alur, namun story
telling yang enjoyable dan karakter dan ekspresif serta gestur luwes sudah
cukup untuk menempati jajaran must-read saya.
0 komentar:
Post a Comment